Program Pasca Sarjana
Nama Mahasiswa : Reinhard Berhitu
Mata Kuliah : Teologia Pastoral
Dosen Pengampuh : Pdt Dr. Yunus Laukapitan

1. Antinomianisme adalah ‘kata yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu Anti dan Nomos, Anti artinya melawan, Nomos berarti Hukum, jadi pengertiannya Anti terhadap Hukum, ajaran ini mengatakan bahwa orang-orang Kristen telah dibebaskan dari hokum taurat dan tidak perlu melakukan hokum taurat lagi karena orang Kristen telah mendapat kasih karunia Allah. Dalam teologia Antinomianisme seseorang yakin hanya iman bukan hokum moral yang diperlukan untuk mendapat keselamatan, memandang dirinya diatas semua hukum,dan aturan-aturan social yang disebabkan iman, rahmat atau suatu pengetahuan khusus yang memungkinkan keselamatan”. Sumber WikipediA
   Melihat arti dan maknanya sebagai orang Kristen di zaman ini sangat berbahaya dan mudah terseret masuk dan percaya pemahaman itu kalua tidak kuat dalam pengajaran Kristen yang Alkitabiah.
2. Radikalisme” adalah istilah yang digunakan pada akhir abab 18 untuk mendukung gerakan radikal. Gerakan yang dimulai di Britania Raya meminta reformasi system pemilihan secara radikal”. WikipediA. Radikalisme merupakan bentuk paham atau idologia yang bertentangan dengan Pancasila. Ciri utamanya sering mengunakan kekerasan untuk mencapai tujuan atau keinginan kelompoknya sedangkan kata ISME menunjukan pada paham atau idologi. Kompas. Com, Dalam memahami dampak dari radikalisme tantangan zaman adalah bagian harus dicermati dengan baik sehingga sebagai anak Tuhan tidak terjerumus dalam paham dan pandangan radikalisme seperti melawan kebijakan pemerintah atau negara.
3. Dalam KBBI, “terorisme didefenisikan sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan polotik) secara sederhana dalam KBBI, sebagai tindakan terror” sumber Wikipedia. Dampak dalam pelayanan pastoral guna menghadapi terorisme adalah dengan memberikan penyegaran yang berhubungan dengan pandangan yang benar tetang ajaran agama, karena terorisme yang ada di Indonesia paling banyak memuat tindakan dan prilaku kekerasan, pembunuhan dan Bom,
   Ini merusak kerukunan hidup beragama di Indonesia.
4. Hedonisme, “pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagian sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan Tujuan hidup dan tindakan manusia”, Wikipedia. Cirinya tidak mempedulikan kepentingan serta kebahagian orang lain, pribadi yang menjadi egois, mereka tidak pernah puas dengan harta maupun keluarga. Sifat ini sangat bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus tentang hidup saling menolong satu dengan yang lain dan sangat jauh dari pandangan membangun pembangun kerajaan Allah dalam konteks berjemaat.
5. Materialisme, “pandangan yang berisi orintasi, keyakinan, dan nilai-nilai hidup yang menekankan atau memetingkan kepemilikan barang-barang material atau kekayaan material diatas nilai-nilai hidup lainnya, seperti yang berkenaan dengan hal-hal spiritual, intelektual, social”. Wikipedia Sifat yang paling menonjol adalah materialistik karena lemahnya iman, jadi jika iman turun orang semakin tengelam dalam kenikmatan dunia, mereka sibuk urus harta benda, sibuk kerja, mengejar tahta seolah-olah dunia ini abadi, masalah materialisme merupakan hal yang sangat dikecam oleh Yesus dalam membangun persekutuan dalam kerajaan Allah. Orang yang materialisme menajadi pribadi yang hidup hanya untuk dirinya sendiri tidak perlu dengan siapapun yang ada disekitar dia dan ini merupakan tantangan zaman dalam pembangunan pastoral penggembalaan gereja.
6. Humanisme, adalah sikap hidup yang demokratis dan etis yang menegaskan bahwa manusia memiliki hak dan tanggungjawab untuk memberi makna dan bentuk pada kehidupan sendiri (Wikipedia), Humanisme telah menjadi doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai etnisitas manusia, Humanisme terbagi dua. “Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans pencerahan dan diikuti oleh banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan. “Humanisme sekuler mencerminkan bangkitnya globalisasi, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama, Humanisme sekuler juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika” https//id.m.wikipedia.org>wikipedia. Orang-orang yang masuk dalam katagori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat istiadat dan agama setempat. Dalam menghadapi tantangan zaman saat ini humanisme sedang muncul dan bergentayagan dalam jemaat yaitu gereja hanya menghormati orang-orang tertentu saja dalam menjalankan kegiatan dalam gereja karena mereka punya nama dan punya pengaruh dalam masyarakat dan adat istiadat.
7. Konsumerisme merupakan idologia yang menjadikan seseorang atau kelompok yang menjalankan proses konsumsi atau pemakayan barang-barang produksi secara berlebihan, tanpa sadar dan berkelanjutkan. (Wikipedia, https://id.m.wikipedia.org/wikipedia)). Pada mulanya konsumerisme adalah sebuah gerakan perlindungan terhadap konsumen. Seiring dengan berkembangnya filsafat materialisme dan positivisme, pandangan konsumerisme berkembang menjadi suatu konsumsi dengan teknologi moderen yang bersifat boros. Konsumerisme terbentuk melalui pembanguanan pusat-pusat hiburan dan pusat-pusat perbelanjaan di kota besar. Pandangan inipun sementara berkembang dalam pelayanan gereja yaitu ketidakpuasan dengan apa yang ada, proses pembelanjaan terus meningkat meskipun itu bukan kebutuhan tetapi keinginan belaka dengankonsep mencari nama untuk disanjung, hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus tentang hidup berpandanan dengan apa yang ada dan bersyukur dengan apa yang ada.
8. Sukuime, adalah paham yang mengangung-agung suku bangsa sendiri dan tidak menghargai suku bangsa lain. Sementara menurut KBBI adalah paham atau praktek yang mementingkan suku bangsa sendiri, Wikipedia. Paham atau praktek yang mementingkan suku bangsa sendiri, sukunya lebih baik dari suku yang lain, https://brainly.co.id,tugas. Pandangan zaman tentang sukuisme adakalanya sangat berbahaya dalam implementasi pergerakan persekutuan bergereja, hal ini juga bisa mengakibatkan munculnya politik identitas dalam gereja guna proses pemilihan bandan pengurus gereja dalam berbagai strata dalam kepemimpinan gereja di zaman ini.
9. Sekularisme, “Dalam KBBI arti kata sekurarisme adalah paham atau pandangan yang berpenderian bahwa moralitas tidak” https//kbbi.web.id>sekularisme. “adalah konsep atau idologia bahwa harus ada pemisahan antara agama dengan institusi atau badan negara dalam istilah politik sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama denga pemerintah” Wikipedia. “sekularisme adalah suatu pandangan yang mengatakan bahwa akhlak dan pendidikan tidak harus didasarkan pada ajaran agama, suatu gerekan social yang bertujuan merubah kecendrungan ummat manusia terhadap urusan akhirat beralih kepada urusan dunia semata” https://brainly,co.id>tugas.
   Dari pandangan ini semakin jelas bahwa sekularisme benar-benar bisa menghancurkan keberadaan gereja dalam konteks zaman ini, dimana gereja diperhadapkan pada tantangan zaman dalam konteks pastoral pengembalaan dan ini merupakan tantangan yang sangat menyita keseriusan dan kerja keras dari para hamba Tuhan untuk mengatasi dan mencari jalan keluar guna menjawab kebutuhan kegerejaan dalam masyarakat kita.
10. Relativitasme adalah “teori yang membahas mengenai kecepatan dan ketepanatan yang diukur secara berbeda melalui kerangka acuan. Konsep dasar dari teori relativitasme disusun Albert Eintein menjadi dua jenis yaitu teori relativitasme khusus dan relativitasme umum”. Wikipedia. Dari Pandangan ini sebagai satu institusi gereja harus berwaspada diri juga karena yang ditekankan adalah logika dan ilmu pengetahuan diatas segala-galanya termasuk pemahaman mereka tentang Tuhanpun dapat dilihat dan dinilai secara logika dan pengetahuan.

Dalam pandangan saya tentang tantangan zaman, prilaku zaman dan apa dampaknya pada pelayanan pastoral.

1. Tantangan zaman, sebagai seorang pemimpin gembala hal ini sudah seharusnya menjadi satu pembelajaran yang serius dan benar-benar memiliki kemampuan akademik juga spiritual yang kuat untuk membuat strategi guna menjawab kebutuhan jemaat tentang tantangan zaman. Sebagai pemimpin harus mampu memproteksi umat untuk menjaga diri dengan lebih tekun lagi belajar Firman Tuhan dalam menghadapi tantangan zaman dimaksud.
2. Prilaku zaman, dari sepuluh pandangan ini semuanya mengarah kepada prilaku yang sangat mementingkan diri sendiri dan mengangap diri sendiri yang ada dalam semua realita kehidupan. Sehingga berpengaruh pada pemahaman dan pengiringan akan Tuhan. Bahkan dalam sepuluh pandangan ini orang bisa tidak memerlukan Tuhan dalam hidupnya karena semuanya telah tersedia, dan pengikut pandangan ini juga tidak memerlukan kehidupan beribadah dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat dimana dia berada, orang seperti ini pada akhirnya menjadi pribadi yang tidak percaya Tuhan atau komunis.
3. Dampak pada pelayanan pastoral, tentu saja pandangan-pandangan ini sangat berpengaruh dan dapat melumpuhkan system penatalayanan gereja dalam hal ini pelayanan pastoral penggembalaan. Gembala yang melayani di daerah-daerah perkotaan sudah seharusnya melengkapi diri dengan berbagai macam pengetahuan tentang ajaran-ajaran akhir zaman dan juga ilmu pengetahuan secara luas, agar mampu memproteksi ciri-ciri dan prilaku hidup umat yang digembalakannya, apakah mereka sudah terpapar dengan pandangan dimaksud dan bagaimana solusi dalam penangannya secara Alkitabiah, artinya Firman Tuhan yang mampu menjawab prilaku hidup dari umat yang dipercayakan Tuhan untuk digembalakan. Sebagai pemimpin sudah seharusnya melengkapi staf gembala, di daerah atau klasis para hamba-hamba Tuhan harus membuka diri untuk duduk bersama, sharing bersama dan saling memberikan kekuatan dan belajar bersama untuk mengenali model dan ciri-ciri dari pandangan-pandangan yang menyimpang dari kaidah-kaidah Firman Tuhan…..Tuhan memberkati