Kenaikan Yesus
Kenaikan Yesus
Lukas 24: 50-53
(By Chia Yee Xian)
Pendahuluan
Kehidupan Yesus di dunia ini dimulai dengan peristiwa Inkarnasi, Anak Allah menjadi manusia, dan diakhiri dengan peristiwa “Kenaikan Yesus ke Sorga.” Kehidupan Yesus di dunia ini dimulai dengan suatu janji dan diakhiri dengan penggenapan.
Anak Manusia datang ke dunia ini dengan satu tujuan, yaitu untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus telah menggenapi rencana keselamatan Allah. Yesus Kristus telah mengalahkan dosa, maut dan Iblis.
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sepuluh kali pada kesempatan yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Yesus sekarang sudah siap naik ke sorga karena dengan kematian-Nya di kayu salib, pekerjaan-Nya sudah selesai, sudah sempurna dan sudah lengkap. Tuhan Yesus telah melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk keselamatan kita. Selain dari itu, Yesus sudah mempersiapkan murid-murid-Nya untuk hari kepergianNya. Sudah waktu-nya Yesus balik ke sorga karena hanya dengan kenaikan-Nya ke sorga, berkat-berkat yang dijanjikan-Nya akan diberikan kepada mereka.
Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus naik ke sorga. Tema firman hari ini adalah “Kenaikan Yesus” yang tercatat dalam Lukas 24: 50-53.
1. Kenaikan Yesus
Lukas 24: 50-51, “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga”
Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati murid-murid-Nya. Ini bukan suatu tindakan yang simbolik tetapi sesuatu yang nyata.
Tuhan Yesus Kristus memberkati setiap orang-orang percaya. Berkat Tuhan Yesus mencakupi berikut:
- Kehadiran Tuhan
- Kekuatan, kuasa dan pertolongan Tuhan
- Karunia rohani yang memampukan kita untuk melayani dengan baik.
Rasul Paulus berkata dalam Efesus 1: 3, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” yaitu berkat-berkat kasih karunia, damai sejahtera, belas kasihan, keselamatan, penghiburan dll.
Perhatikan bahwa ketika Yesus memberkati murid-murid-Nya, Yesus mengangkat tangan-Nya. Murid-murid Yesus dapat melihat bekas paku salib di tangan-Nya. Berkat-berkat yang diberikan oleh Yesus kepada kita datang dengan harga yang mahal.
Ada orang mengatakan, “Hanya percaya kepada Yesus sudah diselamatkan. Bukankah ini terlalu mudah?” Sebenarnya, tidak mudah bagi Yesus untuk menyelamatkan kita. Dia telah membayar harga yang sangat mahal dan kita menerimanya dengan cuma-cuma.
Ini adalah seperti seorang anak yang mewarisi kekayaan dan perusahaan ayahnya. Hanya dengan kata “Ya”, “setuju”, dia sudah mewarisi semuanya ini. Bagi anak itu sangat mudah sekali tetapi kekayaan dan perusahaan itu tidak datang dengan mudah, melainkan melalui jerih payah dan kerja keras seumur hidup ayahnya yang telah berkorban untuk anaknya yang tersayang.
Demikian juga dengan Yesus Kristus. Alkitab berkata, “kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia …… bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1: 18-19)
Yesus sangat mengasihi kita. Dia telah memberikan diri-Nya supaya kita dapat diselamatkan. Kita diselamatkan hanya karena amugerah Tuhan, suatu pemberian yang cuma-cuma kepada manusia berdosa yang tidak layak menerimannya.
Kita diselamatkan dengan hanya satu kalimat, “Saya percaya”. Kita percaya dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Satu hal yang perlu ditegaskan adalah berkat-berkat yang diberikan Yesus bukan untuk semua orang tetapi hanya kepada mereka yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Dalam Ulangan 28: 1-2, Allah berkata kepada umat-Nya, “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya ……. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.”
Allah berkata bahwa segala berkat akan datang kepada kita jikalau kita mendengarkan suara-Nya dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya”.
Ini berarti berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan adalah bagi mereka yang mengakui Yesus sebagai Tuhan, bagi mereka yang taat kepada perintah-Nya dan bagi mereka yang melakukan kehendak-Nya.
2. Respons Murid-Murid Yesus Terhadap Kenaikan Yesus
Lukas 24: 52-53, “Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.”
Dalam ayat-ayat ini, kita melihat respons murid-murid Yesus setelah peristiwa “Kenaikan Yesus” ke sorga.
Pertama, mereka menyembah Yesus. Perhatikan bahwa murid-murid Yesus adalah orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi hidup di bawah Hukum Taurat di mana mereka hanya boleh menyembah kepada satu-satunya Allah yang benar.
“Mereka sujud menyembah kepada-Nya”. Ini menunjukkan bahwa mereka mengakui Yesus adalah Allah dan Dia “layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian” (Wahyu 5: 12).
Kedua, mereka sangat bersukacita. Ketika Yesus mati di kayu salib dan meninggalkan mereka, hati mereka penuh dengan kesedihan dan dukacita. Tetapi ketika Yesus meninggalkan mereka dan terangkat ke sorga, hati mereka penuh dengan sukacita.
Mengapa perubahan yang besar ini terjadi dalam hati mereka? Ini adalah karena:
- Mereka telah percaya segala yang dikatakan Yesus kepada mereka.
- Mereka sudah mengerti Yesus adalah Mesias yang menderita.
- Mereka telah melihat rencana keselamatan Allah yang digenapi oleh Yesus.
Dari sini, kita belajar satu prinsip.
- Di mana orang tidak dapat melihat Tuhan Yesus dengan jelas, di situ hanya ada sedikit sukacita dalam Tuhan.
- Di mana orang sangat mengenal Tuhan Yesus dan firman-Nya, di situ juga ada banyak sukacita dalam Tuhan.
Ketiga, mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Murid-murid Yesus taat kepada perintah-Nya. Mereka berkumpul di Yerusalem menantikan pencurahan Roh Kudus.
Mereka menantikan Allah Roh Kudus bukan dengan duduk diam-diam saja, tidak berbuat apa-apa. Tetapi mereka menantikan dengan sikap berdoa, penyembahan dan puji-pujian.
Demikian juga, kita harus menantikan Kedatangan Tuhan Yesus Kristus Yang Kedua Kali dengan sikap berdoa, penyembahan dan puji-pujian. Kita juga tidak mengabaikan persekutuan orang-orang percaya di gereja.
3. Pentingnya Kenaikan Yesus
Alkitab memberi beberapa penjelasan mengapa Kenaikan Yesus Kristus itu penting.
(a) Kenaikan-Nya ke sorga menunjukkan bahwa Allah telah meninggikan Yesus Kristus.
Alkitab berkata, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi.” (Fil 2: 9-10)
(b) Kenaikan-Nya ke sorga menunjukkan bahwa Yesus pergi ke sorga untuk mempersiapkan tempat bagi kita.
Yesus berkata, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal ………. Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yoh 14: 2)
(c) Kenaikan-Nya ke sorga adalah jaminan akan pemuliaan kita.
Alkitab berkata, “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan” (Ibr 9: 15).
Bagian kekal yang dijanjikan Yesus adalah hidup kekal di sorga di mana kita menjadi sempurna seperti Yesus dan bebas dari kehadiran dosa. Istilah teologinya adalah “Pemuliaan” atau “glorification”
(d) Kenaikan-Nya ke sorga diperlukan supaya Roh Kudus dicurahkan kepada murid-murid-Nya pada hari Pentakosta, sepuluh hari setelah kenaikan-Nya. (Kis 1: 8)
Penutup
Sebelum Yesus naik ke sorga, Dia memberikan kepada murid-murid-Nya perintah Amanat Agung.
Lukas 24: 47, “Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.”
Tuhan Yesus Kristus bukan saja memberi mereka tugas untuk memberitakan Injil tetapi juga kuasa untuk melakukannya.
Lukas 24: 49, “Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”
Murid-murid Yesus taat kepada perintah-Nya. Setelah peristiwa “Kenaikan Yesus”, murid-murid-Nya kembali ke Yerusalem menantikan pencurahan Roh Kudus. Mereka menantikan hari Pentakosta dengan doa, penyembahan dan pujian.
Pada hari Pentakosta, sepuluh hari setelah “Kenaikan Yesus”, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit, tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah dan nyala api seperti lidah yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Mereka dipenuhi dengan Roh Kudus. Maka bangkitlah Petrus dan berkhotbah kepada orang-orang Yahudi dari segala bangsa yang berkumpul di Yerusalem. Pada hari itu, tiga ribu orang bertobat.
Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa murid-murid Yesus adalah saksi mata “Kenaikan Yesus” ke sorga. Mereka mendengar, mereka melihat dan mereka bersaksi.
Demikian juga, Tuhan Yesus Kristus telah memberikan kepada kita Amanat Agung.
- Kita telah mendengar Injil. Kita bukan saja mendengar, kita juga percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
- Kita telah melihat. Kita telah mengalami kebaikan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita.
Bapak-ibu, saudara-saudari yang dikasihi dalam Yesus Kristus, Alkitab berkata tidak mungkin bagi kita untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kita lihat dan apa yang telah kita dengar.
Oleh itu, marilah kita memberitahu orang apa yang telah kita dengar, apa yang telah kita lihat dan apa yang kita telah alami tentang kebaikan Tuhan Yesus Kristus.
Marilah kita menjadi saksi Kristus dan memberitakan “Khabar Baik”. Marilah kita menjadi “Mercusuar Pengharapan” dan membawa Pengharapan Pendamaian, Pengharapan Keselamatan, Pengharapan Kemenangan dan Pengharapan Masa Depan Yang Cerah kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus.
Percayalah pada saat kita melakukannya, kita akan diperlengkapi dengan kuasa Roh Kudus dan menyelamatkan banyak jiwa bagi Tuhan.
Marilah kita berdoa!