-
THE STORY OF 10 MATCHMAKERS: 5 GADIS BIJAKSANA 5 GADIS BODOH
SEPULUH GADIS PENGIRING MEMPELAI PEREMPUAN ALEGORI KESIAPAN PARA GEMBALA GEREJA * Matius 25:1-13 25:1 “Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. 25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. 25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, 25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. 25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! 25:7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. 25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah…
-
Roma 10:8-9: RHÊMA PISTEÔS, Pengakuan Iman di Mulut
Roma 10:8-9: RHÊMA PISTEÔS, Pengakuan Iman di Mulut MULA DARI DISUSUNNYA PENGAKUAN IMAN (CREDO-KALIMAT SYAHADAT) OLEH GEREJA PURBA: Ayat yang dituliskan oleh Rabbi Saul pada Roma 10:8-9 ini sangat bagus, dan menjadi dasar dari Gereja Kristus Purba dari para bapa Gereja untuk menyusun “Pengakuan Iman” (Credo), misalnya “pengakuan iman rasuli (Credo Apostolicum)” atau “pengakuan iman nicea,” atau kredo-kredo yang lainnya. Kalimat “Aku percaya….” ini diucapkan bersama-sama di mulut dengan suara yang nyaring sebagai keyakinan bersama. * Roma 10:8-9 10:8 LAI TB, Tetapi apakah katanya? Ini: “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.” Itulah firman iman (TO RHÊMA TÊS PISTEÔS), yang kami beritakan.…
-
Tinjauan atas Beberapa Buku Teologi Guna Memenuhi Tugas Bacaan 1500 Halaman
Tinjauan atas Beberapa Buku Teologi Guna Memenuhi Tugas Bacaan 1500 Halaman Oleh: Wahyoe Rita Wulandari Buku Psikologi Hidup Rohani 1[1] dan Psikologi Hidup Rohani 2[2] 2 Korintus 5:17 berkata bahwa “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Tetapi, banyak orang yang ada di dalam Kristus hidupnya tidak menampakkan diri sebagai “ciptaan baru”. Mereka masih berkubang dalam diri yang hidup sebagai ciptaan lama. Ini tidak berlaku hanya kepada para petobat baru atau jemaat awam tetapi juga berlaku bagi para pekerja gereja dan bahkan gembala jemaat. Dari tahun ke tahun, kita mendengar kisah gembala jemaat yang jatuh dalam dosa,…
-
TANGGA YAKUB DAN PENGGENAPANNYA DI DALAM YESUS KRISTUS Sesi 2
judul: TANGGA YAKUB DAN PENGGENAPANNYA DI DALAM YESUS KRISTUS Oleh: Wahyoe Rita Wulandari Melalui garis kenabian Abraham, Ishak, dan Yakub, yang menjadi garis Mesianik untuk kehadiran Allah yang inkarnasi di dalam Yesus Kristus, dibahas dalam 2 Sesi: 1. TANGGA YAKUB MENUJU SORGA https://youtu.be/O-EyezD_c8w 2. TUHAN YESUS AKSES MENUJU SORGA (Video ini)https://youtu.be/EqILdOnZwKk https://youtu.be/EqILdOnZwKk
-
TANGGA YAKUB DAN PENGGENAPANNYA DI DALAM YESUS KRISTUS Sesi 1
judul: TANGGA YAKUB DAN PENGGENAPANNYA DI DALAM YESUS KRISTUS Oleh: Wahyoe Rita Wulandari Melalui garis kenabian Abraham, Ishak, dan Yakub, yang menjadi garis Mesianik untuk kehadiran Allah yang inkarnasi di dalam Yesus Kristus, dibahas dalam 2 Sesi: 1. TANGGA YAKUB MENUJU SORGA (Video ini)https://youtu.be/O-EyezD_c8w 2. TUHAN YESUS AKSES MENUJU SORGA https://youtu.be/EqILdOnZwKk https://youtu.be/O-EyezD_c8w
-
Tinjauan atas 10 Artikel dalam Jurnal-jurnal Teologi
Tinjauan atas 10 Artikel dalam Jurnal-jurnal Teologi Oleh: Wahyoe Rita Wulandari Jurnal Pertama: [1] Anugerah yang Meresahkan: Menggumuli Teks-Teks Kekerasan di PL Anugerah dibangun atas dasar teks-teks positif atau teks-teks kasih. Terkait anugerah, Perjanjian Lama (PL) memakai kata hanam, hesed, dan rahum; sedangkan Perjanjian Baru (PB) memakai kata charis. Pertanyaannya: jika anugerah hanya dikonstruksi dari teks-teks yang berkonotasi positif, lalu bagaimana dengan teks-teks negatif atau teks-teks kekerasan? Pada umumnya, orang mengeluarkan teks-teks kekerasan dari teologi anugerah. Berbeda dengan itu, Tony, penulis artikel ini, mencoba mengkonstruksi teologi anugerah dari teks-teks kekerasan. Ia menawarkan cara yang berbeda untuk membaca teks-teks kekerasan di dalam PL, yaitu dengan mengakui bahwa teks-teks kekerasan mengambil bentuk…